
Jumat, 14 November 2014
Percintaan Bung Karno Dengan Anak SMA
Ya Tuhan! Ketika Ayah bicara cukup keras begitu, Bapak Presiden sudah berdiri di depan pintu dengan senyum tertahan! Ayah, yang juga sudah melihatnya, langsung menyilahkan duduk. Aku malu dan juga takut sekali. Mestinya, Ayah bisa agak menjaga kata-katanya. Tidakkah ada cara lain untuk melampiaskan kekesalan hati?
Dan gaya duduk Ayah itu. Presiden duduk dengan sopan, sementara Ayah, entah karena kebiasaannya entah karena jengkel, bertopang kaki seenaknya.
"Papimu memang biasa begitu, Yur," bela Ibu.
"Boleh saja biasa begitu. Tetapi lihat-lihat dulu siapa yang dihadapi dong," sergapku dengan suara tertahan.
"Bapak itu Kepala Kesenian Istana, kan?" tebak Mami sambil merapikan rambut dan roknya.
"Bukan Mi, bukan," potongku gugup tapi tetap pelan, "Dia itu Bapak, Mi, Bapak!"
Ibu langsung menggerutkan alis, tapi belum sampai menampakan keterkejutannya.
"Dia Presiden Soekarno, Mi!" teriakku dengan gigi terkatup.
Suaraku agak tertahan. Tetapi kutangkap dengan jelas ibuku bagai tersengat listrik. Matanya membelalak sambil mengamati tamu istimewa itu dari balik gorden.
===
Siapa Yurike Sanger? Yurike Sanger adalah salah satu istri Bung Karno.
Percintaan antara Bung Karno dengan Yurike terbilang unik. Saat itu Yurike hanyalah seorang murid SMA yang kebetulan ditugaskan menjadi salah satu pasukan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu pasukan pemuda-pemudi yang bertugas menyambut kepala negara pada acara-acara kenegaraan.
Tak dinyana, saat sedang bertugas Yurike yang notabene adalah anak biasa2 saja anak dari seorang pensiunan dihampiri Bung Karno yang menanyakan namanya. Mendengar disebut nama Yurike Sanger, Bung Karno menyarankan nama tersebut untuk diganti menjadi Yuriwati karena nama Yurike menurut pendapatnya sangat kebarat-baratan.
Singkat cerita tumbuhlah benih cinta di antara keduanya. Tak jarang sang kepala negara mengantar Yuri pulang setelah bertugas sebagai pasukan bhinneka tunggal ika. Di sela-sela kesibukannya pun Bung Karno kerap mengajak Yuri saat melakukan incognito. Tempat favorit mereka yaitu tukang sate madura di pesisir pantai Tanjung Priok.
Keterkejutan dialami orang tua Yurike saat Bung Karno menyampaikan niat untuk melamar Yurike pada suatu kesempatan makan malam di kediaman orang tua Yurike. Mereka merasa bimbang melepas Yurij yang notabene masih terlalu muda untuk menikah.
Selang beberapa waktu, pernikahanpun dilakukan secara sederhana. Sore harinya Bung Karno langsung melanjutkan tugasnya sebagai kepala negara.
Hidup sebagai istri Presiden ternyata tak semudah yang dibayangkan Yuri. Sebagian besar masa mudanya hilang dengan hanya diisi di dalam rumah karena sebagai istri Presiden Yuri tidak bisa sembarangan bepergian tanpa dikawal oleh ajudan.
Buku ini mengisahkan kehidupan Bung Karno sebagai seorang suami yang bijak, pencinta yang ulung dan kekasih sejati dari sudut pandang Yurike Sanger.
Sebuah buku yang sangat direkomendasikan untuk anda yang ingin tahu sisi pribadi seorang Soekarno – Panglima Besar Revolusi yang digambarkan dengan manusiawi oleh seorang wartawan yang dikenal dekat dengan keluarga Soekarno.
Read more: http://pojokbuku.com/resensi/percintaan-bung-karno-dengan-anak-sma#ixzz3J2uftsb8

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar